Tidak hanya alam manusia yang lagi berpacu dalam mencari chef (koki) terbaik. Ternyata alam lelembut tidak mau kalah bersaing. Barangkali menciptakan berbagai menu ekstrim seperti kisah Rosid, seorang pemuda Desa Ngulahan Kecamatan Sedan tentang aktivitas ganjil di sebuah tegalan.
Pada sebuah siang Rosid hendak mencari pakan untuk kambingnya. Dia bersama beberapa kawan sepermainan, berencana pergi ke tegalan miliknya. Namun sesampainya di ujung desa mereka berhenti. Seperti kebiasaan mereka jika sedang bersama, selalu ada saja sesuatu yang bisa menjadi sebuah permainan.
Mengumpulkan ceceran asam jawa yang jatuh ke tanah. Rosid dan rekannya berlomba menjadi yang terbaik dengan jumlah asam jawa terbanyak. Permainan tersebut membuatnya lupa kalau dia harus segera pergi ke tegalan mengambil dedaunan pakan kambingnya.
"Lalu kita putuskan untuk tidak jadi pergi ke tegalan. Tetapi mencari di tempat lain yang terdekat. Dekat sendang desa banyak rambanan (pakan kambing) yang bisa kita ambil. Lalu kami semua sepakat untuk pergi ke sana," ucap Rosid mengawali kisah.
Sesampainya di bawah pohon ipik dekat sendang desa itu, mereka semua saling pandang. Mencium aroma masakan yang sangat lezat. Jauh dari perkampungan namun aroma masakan dan berbagai gorengan yang menggiurkan itu mereka rasakan sangat dekat.
Mereka belum sadar bahwa aroma tersebut berasal dari alam lain. Sehingga dalam beberapa saat mereka masih mencari sumber aroma tersebut. Baru sejurus kemudian mereka teringat berbagai kisah tentang pohon ipik besar di hadapannya.
Pohon yang telah berumur ratusan tahun tersebut meninggalkan berbagai kisah yang berkembang di masyarakat setempat. Mulai berbagai penampakan makhluk ghaib seperti gendruwo dan sejenisnya. Termasuk seringnya tercium aroma masakan yang sangat menggoda muncul dari sana.
"Ternyata tidak hanya saya dan kawan-kawan yang acapkali mendapati aroma menggoda itu. Tetapi banyak warga lain yang ternyata mengalami kisah serupa. Karena pohon tersebut telah berumur ratusan tahun, seperti telah menjadi tempat seleksi calon koki terbaik," ucapnya berkelakar.
Namun keberadaan kayu ipik dan beberapa pohon besar lainnya masih apik terjaga. Sehingga sampai saat ini sendang tersebut masih selalu memancarkan air untuk kebutuhan warga. Dan memberikan kesejahteraan bagi warga setempat dengan mengalirnya sumber tersebut ke persawahan di sekitarnya. (Zam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar